PENDAPAT ULAMA AHLUSSUNNAH TENTANG TAWASSUL

Al-Alusi dalam Tafsirnya 6/126 berkata:


وقد شنع التاج السبكي - كما هو عادته - على المجد (ابن تيمية) فقال: ويحسن التوسل والأستغاثة بالنبي(صلى الله عليه وآله) إلى ربه ولم ينكر ذلك أحد من السلف والخلف حتى جاء ابن تيمية فأنكر ذلك وعدل عن الصراط المستقيم وابتدع ما لم يقله عالم وصار بين الأنام مثلة.


Artinya: As-Subki berkata: Tawassul dan istighosah dengan Nabi kepada Allah itu baik dan tidak ada satupun ulama salaf dan khalaf yang mengingkarinya. Kecuali Ibnu Taimiyah yang telah merubahnya dari jalan yang lurus dan mengada-ngada sesuatu yang tidak diucapkan oleh seorang alim...

PENDAPAT ULAMA AHLUSSUNNAH TENTANG TAWASSUL
PENDAPAT ULAMA AHLUSSUNNAH TENTANG TAWASSUL


CONTOH DOA DENGAN TAWASSUL

Contoh Tawasul dengan memakai asma atau nama Allah:

أسألك اللهم بكل اسم هو لك سميت به نفسك، أو أنزلته في كتابك Aku memohon padaMu Ya Allah dengan setiap namaMu yang Engkau beri nama untuk diriMu atau telah Engkau turunkan nama itu dalam kitabMu (lalu sebutkan permintaan anda)

Contoh Tawasul pada Allah dengan sifat Allah

(a) Sifat Allah yang umum
اللهم إني أسألك بأسمائك الحسنى وصفاتك العليا Ya Allah aku memohon padaMu dengan asmaul-husna-Mu dan sifat-sifatmu yang Luhur (lalu sebutkan permintaan anda)

(b) Sifat Allah yang khusus. Berikut contoh dengan sifat ilmu-nya Allah
اللهم بعلمك الغيب وقدرتك على الخلق أحيني ما علمت الحياة خيرًا لي، وتوفني إذا علمت الوفاة خيرًا لي
Ya Allah dengan ilmuMu yang ghaib dan kemampuanMu pada makhluk hidupkan aku selagi hidup itu lebih baik bagiku. Dan matikan aku selagi kematian itu lebih baik bagiku. 

Contoh Tawasul pada Allah dengan iman pada Allah dan Rasul-Nya.

[اللهم إني آمنت بك، وبرسولك فاغفر لي أو وفقني] Ya Allah aku beriman padaMu dan RasulMu, maka ampunilah aku dan berilah aku pertolongan.
atau
[اللهم بإيماني بك وبرسولك أسألك كذا وكذا] Ya Allah dengan imanku padaMu dan RasulMu aku memohon ... [sebutkan permintaan anda]

Contoh Tawassul pada Allah dengan amal salih yang pernah dilakukannya.

Seperti kisah tiga orang yang terjebak dalam gua yang tertutup batu. Mereka bertawassul dengan amal saleh yang pernah dilakukan. Ada yang bertawasul dengan baktinya pada orang tua, yang satu dapat menjaga diri dari dosa, dan yang ketiga memenuhi hak buruhnya. Masing-masing lalu berdoa ["اللهم إن كنت فعلت ذلك من أجلك فافرج عنا ما نحن فيه] Ya Allah apabila apa yang aku lakukan itu ikhlas karenaMu, maka bukalah pintu gua di mana aku terjebak di dalamnya. Dengan ijin Allah, batu yang menutup gua itupun terbuka.

Contoh Tawassul pada Allah dengan menyebut keadaan dan kebutuhannya 

Seperti perkataan Nabi Musa dalam QS Al-Qashas :24 [رب إني لما أنزلت إليّ من خير فقير] Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku

Contoh Tawassul pada Allah dengan doa dari orang salih yang diharapkan terkabul.

Para Sahabat Nabi pernah meminta Nabi agar berdoa pada Allah untuk mereka dengan doa yang umum dan doa khusus seperti disebut dalam sebuah hadits sahih riwayat Bukhari & Muslim tentang seorang laki-laki yang meminta Nabi agar berdoa diturunkan hujan karena muslim paceklik.

Contoh Tawasul pada Nabi Muhammad



اللّهم إني أسألك وأتوجّه إليك بنبيك محمد نبي الرحمة، يا محمد إني أتوجه بك إلى ربي في حاجتي لتقضى لي


Artinya: Ya Allah, aku memohon dan menghadap padamu dengan Nabi-Mu Muhammad Nabi pembawa rahmat. Wahai Muhammad aku menghadap denganmu kepada Tuhanku dalam keperluanku supaya engkau penuhi padaku


PENDAPAT MADZHAB EMPAT ATAS BOLEHNYA TAWASUL PADA NABI

Madzhab Hanafi

Dalam kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah 1/266 "Kitab al-Manasik" bab ziyarah makam (kuburan) Nabi Muhammad dan setelah menguraikan tata cara ziarah ke kuburan Rasulullah, lalu diterangkan doa-doa yang sebaiknya diucapkan peziarah sbb: (a) peziarah berdiri di dekat kepala Nabi; (b) dan ucapkan doa berikut:

اللهم إنك قلت وقولك الحق "وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُوا أَنفُسَهُمْ جَاءُوكَ .." الآية، وقد جئناك سامعين قولك طائعين أمرك، مستشفعين بنبيك إليك


Dalam doa tersebut terdapat tawasul pada Nabi.

Mazhab Maliki

Ibnul Haj dalam kitabnya Al-Madkhal 1/259-260 menyatakan: Tawasul kepada Nabi Muhammad adalah tempat untuk menghapus tanggungan dosa dan kesalahan. Karena barokah syafaat Nabi dan keagungan Nabi di sisi Tuhannya tidak bisa dikalahkan oleh dosa. Karena syafaatnya lebih besar dari semuanya. Maka bergembiralah orang yang berziarah ke makamnya dan berdoa pada Allah dengan syafaat Nabinya. Adapun orang yang belum mengunjungi makam Rasulullah semoga Allah tidak menghalangi syafatnya dengan kehormatannya di sisimu. Siapa yang berkeyakinan berbeda dengan ini, maka dia orang yang terhalang (mahrum).

Madzhab Syafi'i

Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmuk, "Kitab Sifat Haji: Bab Ziyarah Kubur Nabi", hlm. 8/274 berkata: Peziarah (kubur Nabi) hendaknya kembali ke tempatnya yang pertama dengan menghadap wajah Rasulullah dan bertawassul dengannya dalam hak dirinya dan meminta syafaat Nabi pada Tuhannya. Teks Arab:


ثم يرجع إلى موقفه الأول قُبالة وجه رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم (((ويتوسل به))) في حق نفسه ويستشفع به إلى ربه


Mazhab Hanbali

Imam Ahmad bin Hanbal, pendiri mazhab Hambali, membolehkan tawassul yang dinukil oleh Al-Mardawi dalam Al-Inshaf "Kitab Shalat Istisqo", hlm. 2/456: "Faidah: Boleh tawasul dengan orang soleh menurut pandangan yang sahih dari madzhab. Dikatakan: Disunnahkan. Imam Ahmad Al-Mardawi berkata: Boleh bertawasul dengan Nabi dalam doanya. Pendapat ini ditetapkan oleh Al-Mardawi dalam Al-Mustaw'ab dan lainnya.


PENDAPAT ULAMA WAHABI SALAFI TENTANG TAWASSUL

Secara umum ulama Wahabi membolehkan tawasul pada nama Allah dan sifat-sifatNya dan atas amal baik seseorang atau pada orang yang soleh yang masih hidup dan melarnag tawasul pada orang yang sudah mati walaupun kepada Nabi Muhammad sendiri apalagi tawasul kepada para wali. Pendapat kalangan Wahabi dalam soal ini mengikuti pada pandangan Ibnu Taimiyah.

Muhammad bin Sholeh Al-Uthaimin

Ibnu Usaimin membagi tawasul menjadi dua yaitu tawasul yang benar (sahih) berdasarkan syariah dan tawasul yang tidak benar atau bid'ah.

Pertama, tawasul yang benar yaitu tawasul yang menggunakan wasilah (perantara) yang benar yang dapat mengantarkan pada tujuan yang diinginkan. Tawasul yang benar menurut Ibnu Usaimin ada enam, yaitu:
(a) Tawasul dengan memakai asma atau nama Allah. Contoh: أسألك اللهم بكل اسم هو لك سميت به نفسك، أو أنزلته في كتابك Aku memohon padaMu Ya Allah dengan setiap namaMu yang Engkau beri nama untuk diriMu atau telah Engkau turunkan nama itu dalam kitabMu.
(b) Tawasul pada Allah dengan sifat Allah
(c) Tawasul pada Allah dengan iman pada Allah dan Rasul-Nya.
(d) Tawassul pada Allah dengan amal salih yang pernah dilakukannya.
(e) Tawassul pada Allah dengan menyebut keadaan dan kebutuhan orang yang berdoa.
(f) Tawassul pada Allah dengan doa dari orang salih yang diharapkan terkabul.

Kedua, tawasul yang tidak benar yaitu tawasul pada Allah dengan perantara atau wasilah yang tidak diakui syariah. Dalam hal ini ada dua, yaitu:
(a) Tawassul pada Allah dengan berdoa pada orang mati dengan harapan orang mati ini dapat berdoa untuknya.
(b) Tawasul dengan Nabi Muhammad. 

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz 

Dalam salah satu fatwanya, Bin Baz berkata: Tidak boleh tawasul pada dzat Nabi Muhammad, Nabi-nabi yang lain dan para orang sholeh yang sudah meninggal. Dan tidak boleh tawasul ke hadapan Nabi Muhammad dan lainnya karena hal itu adalah bid'ah yang tidak ada dalilnya dari Nabi atau Sahabat Nabi.

Yang boleh adalah tawassul dengan menunjukkan cinta pada Nabi Muhammad dan beriman padanya dan mengikuti syariatnya pada masa hidup dan wafatnya Nabi seperti firman Allah QS Ali Imron 3:31


PARA ULAMA BESAR BERTAWASUL PADA NABI DI AKHIR KITAB MEREKA

Banyak ulama mujtahid berpengaruh dan produktif menulis kitab di berbagai disiplin ilmu Islam selalu mengakhiri karya besar mereka dengan bertawassul pada Nabi. Berikut di antaranya:

1. Murtadho Az-Zubaidi, ulama mazhab Hanafi, dalam akhir kitab Tajul Arus berdoa dengan tawasul: [ولا يكلنا إلى أنفسنا فيما نعمله وننويه بمحمد وءاله الكرام البررة]

2. Ibnu Hajar Al-Haitami, ulama mazhab Syafi'i, menulis dalam kitab Tuhfah az-Zawwar ila Qobril Mukhtar dengan doa tawasul: [ختم الله لنا ولمن رأى في هذا الكتاب بالسعادة والخير ورفعنا وإياهم في الجنة إلى المقام الأسنى بجاه سيد الأولين والآخرين]

3. Al-Fayumi dalam Al-Mishbahul Munir berdoa: [ونسأل الله حسن العاقبة في الدنيا والآخرة وأن ينفع به طالبه والناظر فيه وأن يعاملنا بما هو أهله بمحمد وءاله الأطهار وأصحابه الأبرار]

4. Abdul Ghani Al-Ghunaimi, ulama mazhab Hanafi, dalam kitab Syarah Al-Aqidah At-Thohawiyah berdoa: [وصلِّ وسلم على سيدنا محمد فإنه أقرب من يُتَوسل به إليك]

5. Syamsuddin Ar-Romli, ulama mazhab Syafi'i, dalam kitab Ghoyah al-Bayan fi Syarh Zubad ibn Ruslan berdoa: [والله أسأل وبنبيه أتوسل أن يجعله (أي عمله في هذا الكتاب خالصاً لوجهه الكريم]

6. Ibnu Abidin, ulama Hanafi, dalam Ad-Durrul Mukhtar menulis: [وإني أسأله تعالى متوسلاً إليه بنبيه المكرم صلى الله عليه وسلم]

7. Muhammad Alauddin putra Ibnu Abidin dalam menyempurnakan kitab Hasyiyah ayahnya menulis: [كان الله له ولوالديه، وغفر له ولأولاده ولمشايخه ولمن له حق عليه بجاه سيد الأنبياء والمرسلين] 

8. Muhammad Az-Zarqoni al-Maliki dalam Syarah Muwatta' berdoa: [وأسألك من فضلك متوسلاً إليك بأشرف رسلك أن تجعله (أي شرحه للموطأ) خالصاً لوجهك".]

9. Ahli hadits Ismail bin Muhammad Al-Ajluni Al-Jarrahi, ulama mazhab Syafi'i, dalam Kashful Khofa' wa Muzilul Ilbas 2/419 berdoa: [وَضعَ الله عنا سيئات أعمالنا بإفضاله الجاري، وختمها بالصالحات بجاه محمد صلى الله عليه وسلم سيد السادات]

10. As-Sakhowi dalam akhir Syarah Al-Fiyah Al-Iraqi fil Hadits menulis: [سيدنا محمد سيد الأنام كلهم ووسيلتنا وسندنا وذخرنا في الشدائد والنوازل صلى اللّه عليه وسلم]


KESIMPULAN HUKUM TAWASSUL PADA NABI

- Tawassul adalah memohon dikabulkannya doa kepada Allah dengan menyebut nama Nabi. Seperti: Ya Allah, ampunilah aku dengan kemuliaan Nabi Muhammad
- Tawassul pada Rasulullah itu boleh dan bukan syirik.
- Nabi mengajarkan tawasul pada sebagian Sahabatnya.
- Boleh melakukan tawassul pada Nabi pada saat hidup dan matinya.
- Mazhab yang empat yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali sepakat atas bolehnya tawassul pada Rasulullah.

Sumber : http://www.alkhoirot.net/

0 comments:

Post a Comment

 
Top